Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Makna Paskah 2013

“ Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh . ” 1 Pet 2:24 Peristiwa Paskah pertama kali muncul di Perjanjian Lama. Pada saat itu Tuhan meminta bangsa Israel untuk membubuhkan darah anak domba pada kedua tiang pintu dan ambang pintu rumah mereka (Kel 12:7). Hal itu supaya anak sulung mereka dilalukan dari maut pada saat tulah ke sepuluh terjadi di tanah Mesir. Peristiwa ini disebut Passover, atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Paskah, yang berarti “dilalukan”. Apa yang terjadi pada waktu itu merupakan nubuatan tentang Yesus Kristus yang turun ke dunia ini dengan tujuan menyelamatkan umat manusia. Yesus disebut dengan Anak domba Allah (Yoh 1:29,36; 1 Kor 5:7). Sama dengan peristiwa di atas, dimana darah anak domba dicurahkan untuk keselamatan anak sulung, darah Anak domba Allah juga harus tercurah agar setiap dosa umat manusia dapat

Dosa

Gambar
Asal mula dosa Peristiwa kejatuhan Adam dan Hawa ke dalam dosa saat berada di Taman Eden setelah dipengaruhi oleh ular, menyisakan satu pertanyaan yang menggelitik. Mengapa Allah Maha Kuasa, yang membenci dosa, mengijinkan dosa masuk ke dalam dunia? Pertanyaan itu telah menjadi bahan perdebatan selama berabad-abad dalam sejarah kehidupan di planet Bumi ini. Jawaban untuk pertanyaan tersebut tidaklah sederhana. Akan tetapi, bukannya tidak bisa terjawab. Marilah meggunakan logika sederhana dengan menganalisa fakta-fakta yang terungkap dalam Alkitab. Kitab Kejadian mengajarkan bahwa Allah menciptakan makhluk yang bernama “manusia” (Kejadian 1:26-28). Manusia adalah ciptaan yang diciptakan “segambar” dengan Allah. Salah satu makna dari “segambar” dengan Allah adalah bahwa manusia itu diberikan “akal budi” – sesuatu yang membedakannya dari hewan, tumbuhan dsb-. Dengan akal budi itu, manusia mempunyai pikiran atau kehendak bebasnya. Penggunaan “kehendak bebas” inilah yang t

Iman

IMAN Kata "iman" dan  kata kerjanya "percaya" sering muncul dalam Al­kitab, dan memang merupakan istilah penting yang meng­gam­bar­kan hubungan antara umat  atau  seseorang  dengan Allah. Di bawah ini akan ditin­jau secara singkat  makna istilah itu dalam Alkitab, khususnya dalam Perjanjian Baru. Kata "iman" yang dipakai dalam Perjanjian Baru me­ru­pakan terjemahan dari kata Yunani πίστις ( pistis ), sedangkan kata kerja­nya "percaya" adalah terjemahan dari kata πιστεύω ( pisteuoo ).  Kata-kata ini sudah dipakai dalam Septuaginta, Alkitab Ibrani (Perjanjian Lama) dalam bahasa Yunani, sebagai terjemahan kata Ibrani ¤m' ( aman ), yang berarti keadaan yang benar dan dapat dipercayai/diandalkan. Kata ini dan kata-kata sekelompoknya dalam Alkitab Ibrani sering digunakan untuk me­nyatakan rasa percaya kepada Allah dan percaya kepada firman-Nya. Per­caya kepada Allah mencakup arti percaya bahwa Ia benar dan dapat diandalkan, memperc

Kasih

HUKUM KASIH * Matius 5:17-19 5:17 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. 5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. 5:19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. (Note : ayat diatas sering disalah mengerti, baca artikel di : menggenapi-dan-membatalkan-taurat-vt545.html#p1022 ) Sebagai kelanjutan dari Matius 5:19; Tuhan Yesus merangkumkan rumusan baru mengenai Hukum Taurat, lex talionis (Ulangan 1