Penyebutan nama Allah dalam pemahaman iman kristen dengan sebutan lain hakekatnya adalah sama saja karena menunjukkan pribadi yang sama dan satu yakni Tuhan, sekalipun banyak istilah sebutan tetapi menunjukkan satu sosok yakni Tuhan, demikian orang kristen tidak usah mempersoalkan penyebutan nama Allah atau sebutan lain yang mungkin masih asing ditelinga kita namun biarlah iman kita tetap tertuju kepada Tuhan yang satu, meskipun pada pihak-pihak tertentu merasa keberatan untuk menyebut Allah sekalipun itu orang kristen, namun demikian pemahaman makna sebutan Allah yang banyak kita jumpai pada penulisan Alkitab tidak perlu menjadi permasalahan istilah, pemahaman tersebut mengenai sebutan Allah yang akan diuraikan sebagai berikut :
Dalam bahasa Ibrani, kata
Allah disebut dengan berbagai kata:
- Adonai, Tuan atau Tuanku atau Allah yang Perkasa
- El, Allah yang Kuat
- Elohim, Sang Pencipta yang Maha Kuasa
- Elyon, Allah yang Maha Tinggi
- Elohe Yisrael, Allah Israel
- El Olam, Allah yang Kekal
- El Roi, Allah yang Melihat
- El Shaddai, Allah yang Maha Perkasa
- Immanuel, Allah bersama kita
Nama pribadi Allah dalam Bahasa Ibrani terdiri dari 4 huruf:
YHWH, seperti yang diberikan kepada
Musa sewaktu Musa menanyakan siapa nama-Nya di dalam
Kitab Keluaran. Nama ini yang sangat takut diucapkan oleh orang Ibrani (Israel) sehingga mereka hanya menggunakan kata
Adonai (=tuan, tuanku) saat membaca tulisan
YHWH di kitab suci. Dalam
Alkitab bahasa Indonesia, kata YHWH ditulis
Tuhan (semua huruf besar atau small cap), sedangkan kata "Allah" dipakai untuk kata Ibrani "
El" atau "
Elohim". Untuk kata sebutan "Allah" banyak istilah dalam
bahasa Ibrani. Kata
Adonai atau
El dan sebagainya untuk diucapkan tidaklah ditakuti oleh orang Ibrani.
Nama Pribadi Allah dalam Alkitab
- YHWH
- Eyeh Asher Eyeh, AKU adalah AKU
- YHWH Jireh, TUHAN akan mencukupi
- YHWH Mekaddishkem, TUHAN yang menyucikan
- YHWH Nissi, TUHAN adalah Panjiku
- YHWH Rapha, TUHAN yang menyembuhkan
- YHWH Sebaoth, TUHAN Bala Tentara
- YHWH Shalom, TUHAN sumber damai
- YHWH Shammah, TUHAN hadir
- YHWH Tsidkenu, TUHAN keselamatan kita
- Yah/YHWH, AKU, TUHAN yang tidak pernah berubah, TUHAN yang swa-ada
Kata sebutan/gelar Allah
Di antara sebutan Allah dalam bahasa Ibrani, tujuh nama digunakan secara sangat hati-hati, terutama oleh para penulis:
- Eloah
- Elohim
- Adonai
- Ehyeh-Asher-Ehyeh
- YHWH
- El Shaddai
- Tzevaot
Adonai
Adonai dapat berarti Allah yang Perkasa dalam bahasa Indonesia
Kata "Adonai" adalah bentuk jamak dari kata "adon" yang berarti tuan, pemilik, penguasa dan junjungan.[1]
Dalam hubungannya dengan nama Allah, kata ini digunakan dalam bentuk
jamak dengan diberi akhiran pemilik orang pertama tunggal dan secara
harfiah berarti tuanku-tuanku. YHWH diucapkan adonai, yang berarti TUHAN.
Komunitas Yahudi menggunakan kata YHWH sebagai nama Sang Ilahi untuk
menyatakan rasa hormat dan takzim yang mendalam secara sungguh-sungguh
kepada Sang Ilahi.
ama Allah yang paling penting dan paling sering dipakai dalam Alkitab Ibrani adalah YHWH atau dikenal dengan sebutan Tetragrammaton, empat huruf nama Allah, bahasa Ibrani: יהוה, atau YHWH. Nama ini ditulis lebih dari 6800 kali diulang dalam kitab-kitab Perjanjian Lama
dan diterjemahkan dengan kata "TUHAN" (semua huruf besar). Pembacaan
nama ini tidak dapat dipastikan karena selama berabad-abad dilarang
diucapkan dalam budaya Yahudi, karena takut menyalahi. Sebagai gantinya
kata YHWH diucapkan Adonai, yang berarti "tuan" atau "Tuhan".
Komunitas Yahudi menggunakan kata YHWH sebagai nama Sang Ilahi untuk
menyatakan rasa hormat dan takzim yang mendalam secara sungguh-sungguh
kepada Sang Ilahi.
Kata YHWH selalu terkait dengan peristiwa ketika Musa menanyakan nama Allah (=Elohim) (Keluaran 3:13). Sang Ilahi merespon pertanyaan Musa dengan berkata “Aku adalah Aku” (Keluaran 3:14).
YHWH merupakan sebutan dalam bentuk orang ketiga tunggal, jadi seperti
"Dialah yang ada, Dialah Dia". Perkataan Sang Ilahi selanjutnya, “...
TUHAN (YHWH), Allah
(elohei) nenek moyangmu, Allah (elohei) Abraham, Allah (elohei) Ishak
dan Allah (elohei) Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku
untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun (Keluaran 3:15)."
Dalam konteks Keluaran 3 nama YHWH muncul bukan memberitakan pribadi
ilah yang baru, melainkan rumusan itu memberikan kesadaran bahwa Allah
yang disembah Abraham, Ishak, dan Yakub sebenarnya sama dan satu saja.
Sang Ilahi tidak menyebutkan sebuah kata nama benda, melainkan sebuah
rumusan yang menunjuk kepada keberadaan-Nya yang dinamis. Melalui
rumusan ini, Sang Ilahi hendak menyatakan dua hal. Pertama, Sang Ilahi
menghendaki agar manusia mau mengindahkan dan menaati apa pun yang
diperintahkan-Nya sebaik-baiknya, tanpa manusia mengetahui lebih dalam
siapa Sang Ilahi. Manusia hanya boleh mengimani apa pun yang
dikehendaki-Nya dengan sikap takzim. Kedua, Sang Ilahi menghendaki agar
manusia tidak memperlakukan nama-Nya seperti para penyembah berhala yang
memperlakukan dan mengeksploitasi nama Allah yang sudah mereka ketahui
untuk kepentingan-kepentingan mereka. Mengetahui nama Allah berarti
menguasai si empunya nama, dan hal ini tidak dikehendaki oleh TUHAN.
Akibatnya, manusia akan mudah menggunakan nama Allah yang mereka ketahui
untuk kepentingan-kepentingan tertentu.[2]
Ehyeh-Asher-Ehyeh
Di dalam bahasa Indonesia, frasa yang terdapat pada Keluaran 3:14 ini diterjemahkan menjadi AKU ADALAH AKU atau AKULAH AKU.
El
El dapat berarti Allah yang kuat dalam bahasa Indonesia
Elohim
Elohim dapat berarti Sang Pencipta yang Mahakuasa dalam bahasa Indonesia.
‘El’ tidak selalu harus dikaitkan dengan para kelompok penyembah
tertentu. ‘El’ mengandung makna yang sifatnya netral. ‘El’ bukanlah
sebuah nama, tetapi ‘el’ menunjuk pada kuasa supranatural yang
impersonal yakni suatu kekuasaan yang ilahi. Oleh karena itu, kata ‘el’
dalam bahasa Ibrani tidak menggunakan kata sandang (seperti, ‘ha’ dalam
bahasa Ibrani atau ‘the’ dalam bahasa Inggris) yang konkrit. Namun, ada
kata sifat atau kata benda yang diimbuhkan ke dalam kata ‘el’. Hal itu
diperuntukkan dalam rangka memperlihatkan hubungan antara kuasa tertentu
yang disembah dan penyebut nama itu sendiri. Misalnya, ‘el-elyion’
(Allah Maha Tinggi) dalam Kejadian 14:22 dan ‘el-elohei-yisrael’ (Allah, Allahnya Israel) dalam Kejadian 33: 20.
Bentuk jamak dari ‘el’ adalah kata ‘elohim’. Pada teks-teks kuno
Perjanjian Lama, Allah Israel diakui sebagai Allah tertinggi meskipun
dalam nats tertentu memakai kata ‘elohim’ (jamak), seperti dalam Keluaran 18:11,12:12,20:3,
dst. Kata ‘elohim’ dipergunakan oleh bangsa Israel bukan dalam
pengertian matematis. ‘Elohim’ digunakan oleh bangsa Israel untuk
menyatakan seluruh keagungan dan seluruh kepenuhan keilahian ada pada
pribadi-Nya. Dengan demikian, meskipun kata ‘elohim’ berbentuk jamak,
tetapi pengertiannya tunggal.[3]
Shaddai
El Shaddai dapat berarti Allah yang Maha Perkasa dalam bahasa Indonesia
YAH
YAH ─ AKU, Allah yang tidak pernah berubah, Allah yang swa-ada. Nama YAH tersusun dari dua huruf pertama pada tetragrammaton YHWH. Nama ini sering muncul dalam nama orang, seperti nama Elia (aslinya: eli-yah). Istilah haleluya (aslinya: halelu-yah;
"(kita) pujilah YAH") juga mengandung unsur nama YAH. Nama ini
digunakan ketika mendiskusikan hubungan Tuhan dengan manusia, Dan ketika
menekankan kualitasnya cinta kasih Dan belas kasihan. Hal ini sering
disingkat menjadi YAH (Yod-Heh), Yahu atau Yeho (Yod-Heh-Vav), terutama
bila digunakan dalam kombinasi dengan nama atau frase, seperti dalam Yeho-shua("Yosua", dalam bahasa Yunani "Yesus", berarti TUHAN adalah keselamatan).
YHWH Tzevaot/Sabaoth
YHWH Sabaoth dapat berarti Allah Bala Tentara dalam bahasa Indonesia
Shalom
YHWH Shalom dapat berarti Allah sumber damai dalam bahasa Indonesia
Nama-nama lainnya
- Adir — "Yang Kuat".
- Adon Olam — "Penguasa Semesta".
- Boreh — "Pencipta" atau "Khalik".
- Ehiyeh sh'Ehiyeh — "Aku Adalah Aku": versi Ibrani modern untuk "Ehyeh asher Ehyeh".
- Elohei Avraham, Elohei Yitzchak we Elohei Ya`aqov — "Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub".
- El ha-Gibbor — "Allah sang pahlawan" atau "Allah yang kuat".
- Emet — "Kebenaran".
- E'in Sof — "tak berakhir, tak terhingga", nama "Kabbalistik" untuk Allah.
- Ro'eh Yisra'el — "Gembala Israel".
- Ha-Kaddosh, Baruch Hu — "Yang Kudus, Diberkatilah Dia".
- Kaddosh Israel — "Yang Kudus dari Israel".
- Melekh ha-Melakhim — "Raja segala raja" atau Melech Malchei
ha-Melachim "Raja segala raja diraja", untuk menyatakan keutamaan
terharap semua gelar penguasa di dunia.
- Makom atau Hamakom — harafiah: "tempat itu", artinya "Maha-ada" ("Omnipresent"); lihat Tzimtzum.
- Magen Avraham — "Perisai dari Abraham".
- Ribbono shel `Olam — "Penguasa Semesta".
- YHWH-Yireh (Jehovah-jireh) — "TUHAN akan menyediakan" (Kejadian 22:13-14).
- YHWH-Rafa — "TUHAN menyembuhkan" (Keluaran 15:26).
- YHWH-Niss"i (YHWH-Nissi) — "TUHAN panji-panji kita" (Keluaran 17:8-15).
Referensi
- ^ (Indonesia) Martinus T. Mawene.2008. Perjanjian Lama dan Teologi Kontekstual. Jakarta:BPK Gunung Mulia. Hlm.27.
- ^ Santoso, Samuel. 2007. Yahwe, El, dan Nama Tuhan dalam buku Berteologi di Tengah Perubahan. Jakarta: Komisi Pengkajian Teologi GKI Sinode Wilayah JABAR.
- ^ Santoso, Samuel. 2007. Yahwe, El, dan Nama Tuhan dalam buku Berteologi di Tengah Perubahan. Jakarta: Komisi Pengkajian Teologi GKI Sinode Wilayah JABAR.
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_nama_Allah_dalam_bahasa_Ibrani